Secara geografis
Kabupaten Tebo terletak diantara koordinat 00 52' 32" - 01054' 50" LS
dan 101048' 57" - 101049' 17" BT. beriklim
tropis dengan ketinggian antara 50 -1.000 m dpl. Kabupaten tebo memiliki luas wilayah 646.100
ha atau 11,86 % dari luas wilayah Provinsi Jambi. Secara administratif, Kabupaten Tebo terbagi menjadi 9 kecamatan
dengan Muaro Tebo sebagai ibukota kabupaten.
Batas wilayah Kabupaten tebo sebagai berikut:
Sebelah utara adalah Provinsi Riau
Sebelah selatan adalah Kabupaten Merangin dan Kabupaten Batang Hari
Sebelah barat adalah Kabupaten Bungo dan Provinsi Sumatera Barat
Sebelah timur Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Batang Hari
Potensi Perikanan
Perkembangan dan
produktivitas sub-sektor perikanan Kabupaten Tebo tidak jauh berbeda dengan
kondisi peternakan, karena kawasan perikanan utama masih pada perairan sungai dan rawa-rawa, belum merupakan usaha perikanan yang diusahakan. Dewasa ini
produktivitas kawasan ini sangat jauh menurun akibat fluktuasi permukaan air
sungai dan rawa yang semakin besar dan tak menentu.
Jenis produksi perikanan
terdiri dari hasil budidaya sebesar 31,8 ton pada tahun 1999, terutama dari
daerah Kecamatan Rimbo Bujang (42,14 %) dan perikanan tangkapan yang
menghasilkan 302,8 ton pada tahun 1999 yaitu dari Kecamatan Tebo Tengah (39,74
%). Secara keseluruhan hanya memberikan distribusi pada PDRB sebanyak 0,45 %.
Jika dilihat dari kondisi alam Kabupaten Tebo yang mempunyai banyak sumber air
yaitu dari sungai-sungai yang ada, pengembangan budidaya perikanan cukup
potensial. Untuk mendukung itu tentunya diperiukan pemanfaatan sungai sebagai
sumber air bagi perikanan berupa pengembangan perikanan karamba atau perikan
kolam air deras pada tempat lokasi tertentu atau pengembangan perikanan kolam
air tenang.
Pengembangan budidaya perikanan secara ekonomi cukup menjanjikan terutama budidaya ikan-ikan yang bisa dijadikan sebagai komoditi ekspor. Dalam pengembangan budidaya perikanan tentunya haruslah seiring dengan pemberdayaan masyarakat baik dalam meningkatkan SDM petani ikan maupun meningkatkan sarana dan prasarana pendukung seperti irigasi yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perikanan, atau sebagai sumber air.
No
|
Kecamatan
|
Budidaya (Ton)
|
Perairan umum (Ton)
|
Jumlah (ton)
|
Nilai Jual (Ribuan Rp)
|
1
|
Tebo Ilir
|
7,90
|
98,40
|
106,3
|
768.320
|
2
|
Tebo Tengah
|
9,90
|
121,40
|
131,10
|
949.620
|
3
|
Sumay
|
1,00
|
-
|
1,00
|
9.000
|
4
|
Tebo Ulu
|
8,20
|
74,20
|
82,40
|
600.620
|
5
|
VII Koto
|
3,20
|
8,50
|
11,70
|
89.1500
|
6
|
Rimbo Bujang
|
11,20
|
3,40
|
14,60
|
124.940
|
Jumlah
|
41,20
|
305,70
|
347,10
|
2.541.650
|
Sumber Data : Tebo
dalam angka tahun 2000.
Perikanan merupakan salah satu sumber bagi pendapatan
masyarakat, karena Kabupaten Tebo memiliki perairan yang cukup potensial untuk
pengembangan perikanan melaui pemanfaatan rawa-rawa, danau maupun diperairan
umum lainnya seperti Sungai Batang Hari, Batang Tebo, Batang Sumay, Batang
Tabir, Danau Sigombak, Danau Lamo, Danau Tanduk, Sei.Alai serta anak sungai
lainya.
Pada tahun 2005 produksi perikanan di Kabupaten Tebo
sebesar 89,88 ton, dan meningkat pada tahun 2006 menjadi 95,64 ton. Angka
produksi ini akan terus ditingkatkan sejalan dengan berfungsinya BBI dan adanya
program pengembangan patin Jambi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar